The Order of Things | 2008-2011
The Order of Things berbicara tentang kecenderungan atau pola yang mendasari tindakan manusia ketika berhadapan dengan alam dan manusia lainnya, sebuah pra kondisi yang mempengaruhi nilai dan norma atas prilaku manusia, atas apa yang dianggap baik dan tidak. Hasil karya manusia dilihat sebagai ungkapan simbolis atas pemahaman mereka terhadap nilai-nilai yang dominan, semisal efisiensi, efektifitas, progresifitas dan estetika tertentu. Seri foto ini memiliki 3 hal kunci untuk memahami persoalan diatas, yaitu: interaksi antar benda, bentuk-bentuk yang dengan sengaja atau tidak telah diciptakan, dan system yang ditemukan dan dipraktekan. The Order of Things sesungguhnya bercerita tentang manusia dan strategi survivalnya; tentang bagaimana manusia bertahan dalam kelangkaan sumberdaya, tentang bagaimana ia terus berusaha menaklukkan alam dan pada akhirnya harus berkompromi dengan alam dan manusia lainnya.
The order of things uses photography to investigate how Indonesian people manage their everyday life problem especially with their limitation on space and natural resources. It tells a story about human life through the nature they changed, and try to reveal what lies behind all this everyday landscape. How they change the landscape with certain pattern rooted in their social and cultural experiences. Human creation, therefore, viewed as a symbolic expression about their understanding of dominant values, i.e. efficiency, effectiveness, progressive attitude and aesthetics.
The Order of Things berbicara tentang kecenderungan atau pola yang mendasari tindakan manusia ketika berhadapan dengan alam dan manusia lainnya, sebuah pra kondisi yang mempengaruhi nilai dan norma atas prilaku manusia, atas apa yang dianggap baik dan tidak. Hasil karya manusia dilihat sebagai ungkapan simbolis atas pemahaman mereka terhadap nilai-nilai yang dominan, semisal efisiensi, efektifitas, progresifitas dan estetika tertentu. Seri foto ini memiliki 3 hal kunci untuk memahami persoalan diatas, yaitu: interaksi antar benda, bentuk-bentuk yang dengan sengaja atau tidak telah diciptakan, dan system yang ditemukan dan dipraktekan. The Order of Things sesungguhnya bercerita tentang manusia dan strategi survivalnya; tentang bagaimana manusia bertahan dalam kelangkaan sumberdaya, tentang bagaimana ia terus berusaha menaklukkan alam dan pada akhirnya harus berkompromi dengan alam dan manusia lainnya.
The order of things uses photography to investigate how Indonesian people manage their everyday life problem especially with their limitation on space and natural resources. It tells a story about human life through the nature they changed, and try to reveal what lies behind all this everyday landscape. How they change the landscape with certain pattern rooted in their social and cultural experiences. Human creation, therefore, viewed as a symbolic expression about their understanding of dominant values, i.e. efficiency, effectiveness, progressive attitude and aesthetics.