10/08/2010

Akiq AW Gelar Pameran Foto Tunggal

Joko Widiyarso - GudegNet | Selasa, 7 September 2010, 11:54 WIB | Link: http://gudeg.net/id/news/2010/09/5925/Akiq-AW-Gelar-Pameran-Foto-Tunggal.html


Akiq AW, salah satu anggota MES 56 pada tahun 2002 lalu, menggelar pameran foto tunggalnya 'The Order of Things' pada 28 Agustus hingga 18 September mendatang di MES 56. 

Pada pameran tersebut, Akiq setidaknya memamerkan sebanyak 43 karya fotografi dengan ukuran-ukuran yang cukup bervariasi mulai dari ukuran terkecil 20cm x 20 xm hingga terbesar 90 cm x 90 cm. Karya-karya tersebut adalah karya-karya pribadi  yang dikoleksi dari 2008-2010 ada beberapa juga dibuat tahun 2006.

"Sebagian besar foto-foto ini saya buat di Yogyakarta tapi juga beberapa dihasilkan di tempat lain seperti di Kopeng, Muntilan dan Kediri," ujarnya di MES 56, Selasa (7/9).

Memperhatikan karya-karya foto yang dipamerkan Akiq bisa dimunculkan pemikiran, 43 karya fotografi Akiq akhirnya menjadi karya-karya yang sangat personal dalam melihat keanehan-keanehan interaksi antarbenda yang ditemuinya dalam dua tahun terakhir ini.

Memang karya-karya Akiq sangat mengundang pertanyaan bagi penonton karya fotonya. Lebih dari itu, foto-foto Akiq sebenarnya mampu mengajak penonton untuk serius berfikir tentang interaksi antarbenda.

Dalam karya foto yang menampilkan benda dalam wujud tumbuhan dengan benda berwujud seng dimana seolah-seolah tumbuhan itu seperti tumbuh dari dalam seng itu. Bentuk 'biasa' ini adalah wujud interaksi tumbuhan dengan seng yang menjalani waktu 'hidup' mereka masing-masing.

Ekspresi manusia atas benda-benda nampak sangat jelas hadir dalam karya foto yang mengetengahkan bentuk ranting serta daun sebuah pohon yang ditata sedemikian rupa oleh tangan manusia dengan menggunakan peralatan (teknologi).

Ranting dan daun-daun itu dibentuk menjadi aneka macam bulatan ranting dan daun yang berada di sisi dalam sebuah pagar rumah dan ketika Akiq mengambilnya sebagai bahan jepretan kameranya dari posisi luar pagar agak jauh, bentuk-bentuk bulatan beraneka rupa itu tampak menarik.

Semua karya fotografi yang dipamerkan Akiq memberi pemahaman besar bagi para pengunjung, bahwa interaksi benda-benda yang membentuk pola itu adalah ajakan untuk berfikir tentang kekinian yang terjadi.

Pameran yang mengambil judul dari buku karya Foucalt dengan judul yang sama tersebut menghadirkan obyek-obyek foto berupa benda-benda dalam banyak rupa dan bentuknya saling berinteraksi membentuk pola, kekacauan (chaos) atau saling berjajar (juxtaposisi).

Menurut Akiq, benda-benda dalam banyak rupa dan bentuk dengan medan jalan sebagai ruang pamernya itu amat menarik mata serta ingatan yang hadir sebagai ekspresi simbolik manusia atas nilai-nilai dan strategi bertahan mereka.

Interaksi benda-benda yang membentuk pola itu hadir bukan sebagai sesuatu yang tidak sengaja yang menyatakan tentang kisah manusia yang berjuang melawan, berkompromi dengan alam dan manusianya. Juga dengan teknologi. 

"Menyoroti bangunan depan rumah, bangunan bentuk itu masuk dalam obyek yang ada sehingga membentuk sesuatu yang menarik. Ini adalah ekspresi simbolik manusia antara berkompromi atau melawan teknologi tapi akhirnya memilih berkompromi," kata lulusan jurusan komunikasi Fisipol UGM ini.

Kemunculan benda-benda itu, menurut Akiq, barangkali mengundang pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu untuk dijawab namun amat menarik untuk dipikirkan bagaimana benda-benda itu muncul dan bisa dimanfaatkan sebagai obyek foto.

"Saya mengambilnya secara snapshot, melatih kepekaan melihat bentuk-bentuk aneh, menelusuri keanehan, melihat langsung semua bentuk itu di pinggir jalan," terangnya.